Langsung ke konten utama

Bayar Hutang Pakai Asuransi Dengan Premi Receh


Seorang pemuka agama dalam ceramahnya selalu mengingatkan kita, apa yang sudah kita persiapkan untuk dibawa ketika kita mati nanti? Jelas, amalan baik dan buruk lah yang akan manusia bawa ketika tutup usia. Namun, perencana keuangan selalu menanyakan sebaliknya, apa yang sudah kita persiapkan untuk kita tinggalkan ketika kita mati nanti? Hutang atau warisan?

Coba sejenak kita pikirkan, apa yang akan terjadi pada orang tua, pasangan, atau anak kita ketika kita mati nanti. Mungkin untuk anda yang punya nama belakang Bakrie atau Tanoesoedibjo tidak akan berdampak apa-apa untuk keluarga anda. Kalau anda? Yang perlu kita tahu, ketika kita tutup usia, semua hutang akan jatuh tempo, dan akan dibebankan kepada ahli waris kita. Tegakah kita melimpahkan beban cicilan motor, mobil, hutang kartu kredit, KTA, dan KPR rumah pada keluarga kita? Jika anda jawab ya, sungguh terlalu.

Untuk mengatasi masalah diatas, ada 2 solusinya. Pertama, siapkan warisan sejumlah total hutang anda. Misal, anda beban cicilan mobil, motor, dan KPR total 300 juta rupiah, maka  anda harus siapkan dana di rekening anda sejumlah 300 juta rupiah yang akan digunakan ahli waris anda ketika anda meninggal. Bisa siapkan dana segitu? Kalaupun bisa, ya mending langsung dibayarkan saja semua hutang ketika masih hidup, betul atau betul?

Kalau keberatan dengan solusi nomor satu, solusi kedua adalah dengan memiliki asuransi jiwa. Dalam suatu seminar, saya pernah melempar satu pertanyaan kepada audiens saya, “siapa yang sudah punya asuransi jiwa?”. Hampir setengah dari jumlah peserta mengangkat tangannya. Kemudian saya melempar pertanyaan lanjutan,”siapa yang tahu berapa uang pertanggungan jiwa yang kalian punya?”. Amazingly, 90% orang yang mengangkat tangan tadi menurunkan tangannya. Banyak orang merasa sudah aman dan terproteksi sempurna dengan membeli asuransi yang mereka sendiri tidak tahu isi polisnya. Inilah penyebab utama orang tidak percaya asuransi.

Banyak orang kecewa sampai menulis di surat pembaca kalau perusahaan asuransi A, B, C, D adalah penipu, tidak mau bayar claim, dan sebagainya. Padahal mereka sendiri yang tidak paham dengan isi polisnya. Sebagai contoh, kasus yang pernah saya tangani, ada orang yang marah ketika perawatan rumah sakitnya tidak dibayar oleh perusahaan asuransi. Ketika saya review polisnya ternyata yang mereka miliki adalah manfaat meninggal saja, tidak ada manfaat rawat inap. Ada lagi satu kasus, seorang istri komplain kenapa ketika suaminya meninggal, perusahaan asuransi hanya bayar 60 juta rupiah, padahal premi yang dibayar tidak murah yaitu 3juta/bulan! ketika saya review polisnya, ternyata polis yang dimiliki almarhum suaminya hanya manfaat rawat inap.

Okay, kembali lagi ke asuransi jiwa untuk proteksi hutang. Sekarang, berapa premi yang dibutuhkan untuk memiliki proteksi  jiwa yang cukup. Hitungan mudahnya begini, untuk usia 20-35, premi bulanan yang harus dibayarkan adalah 0,2% dari total pertanggungan. Misal, kita ingin meninggalkan warisan sejumlah 300 juta rupiah, berarti premi yang harus dibayarkan adalah 0,2 : 100  x 300.000.000 = Rp. 600.000/bulan. Pembayaran premi cukup 20 tahun saja namun perlindungan sampai seumur hidup. Berarti total 600.000 x 12 bulan x 20 tahun = 144 juta rupiah. Bukan hanya itu, premi yang dibayarkan pun dijamin akan dikembalikan 100%. Untung atau untung?

Masih banyak orang yang bilang “Rugi beli asuransi”. Padahal sampai sekarang tidak ada orang yang bangkrut karena punya asuransi. Yang ada malah keluarga bangkrut karena almarhum ayah tidak punya asuransi ketika meninggal. Asuransi jiwa dibeli bukan karena ada yang akan mati, namun karena ada yang harus tetap hidup. Jadi, apa masih rugi beli asuransi?

Informasi lebih lanjut mengenai produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda,
Hubungi :
HP/WA. 0821-4363-0567.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menakar Harga Obat-obatan Kanker

Menurut Study of Drug Development oleh Tufts Center, biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu obat baru di pasaran dunia adalah USD 2,558 juta. Maka tak heran jika harga obat kanker yang ditunggu-tunggu turut melambung tinggi. Untuk tahun 2016 saja, FDA Amerika Serikat menyetujui 11 obat kanker baru. Sekarang, obat-obat kanker yang paling laku tahun 2016 itu wani piro? Avastin , obat kanker terlaku sepanjang masa, memiliki harga USD 40 per suntikan. Untuk pemakaian selama satu tahun, biaya yang dikeluarkan dapat mencapai USD 100,000 atau IDR 1.33 Milyar. Revlimid , obat kanker kedua terlaku tahun 2016, bertujuan mengobati anemia, multiple myeloma (kanker yang diakibatkan penyakit dalam darah), serta mantle cell lymphoma (kanker langka yang menyerang limpa). Harga 28 kapsul (satu siklus) 2.5 mg Revlimid adalah sekitar USD 17,773 atau IDR 237 juta. Jumlah siklus yang dibutuhkan tergantung diagnosa dari dokter. Glivec atau gleevec adalah pengobatan oral untuk penyakit chro

Program Asuransi Dana Pensiun 1 Milyar

Tidak menyiapkan dana pensiun yang cukup, menyebabkan hari tua menderita, dan memberatkan hidup orang lain. Banyak orang yang masih menimang – nimang mau berbuat apa untuk masa depannya. Ada yang sudah ingin membuat asuransi dana pensiun akan tetapi beberapa pemikiran yang pendek justru meruntuhkan keinginan tersebut. Mungkin Anda termasuk salah satu orang yang saat ini masih belum yakin dengan membuat asuransi dana pensiun? Bagi Anda yang mungkin saat ini masih juga belum yakin dengan membuat asuransi dana pensiun ada baiknya untuk Anda mempertimbangkannya kembali karena setiap apa yang Anda lakukan di hari ini belum tentu akan bisa Anda lakukan di masa depan. Dan masa depan Anda yang cerah di hari ini masih belum tentu akan cerah juga di masa depan. Karena itu berbagai pertimbangan perlu Anda persiapkan dengan maksimal. Bagi Anda yang ingin mengubah nasib masa depan Anda dengan asuransi dana pensiun, mencoba asuransi dana pensiun 1 milyar bisa Anda coba dan asuransi dana pe

Kenali Tipe Kepribadian Anda Sebelum Memutuskan Berinvestasi

Ada beberapa tipe kepribadian investor. Sangat penting mengenal kepribadian Anda dalam berinvestasi untuk menemukan instrumen investasi yang paling sesuai bagi Anda. Ada tiga profil risiko investor sesuai karakter masing-masing investor, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Ada sejumlah alasan yang menentukan profil risiko seseorang, seperti tujuan investasi, usia calon investor, kondisi keuangan, jangka waktu investasi, tingkat keuntungan yang ditargetkan, pengetahuan, sampai pengalaman berinvestasi. Maka dari itu, profil risiko ini ikut mempengaruhi instrumen investasi yang dipilih. Tipe investor konservatif umumnya menghindari risiko, atau lebih suka memilih portofolio investasi dengan risiko sangat rendah. Sederhananya, seorang investor lebih memilih cari jalan aman, meskipun tahu peluang keuntungan tidak tinggi. Yang penting modal investasi tidak masuk pada pilihan yang terlampau berisiko. Investor model ini lebih menyukai produk tabungan maupun pasar uang lainnya,