Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Mengatur Keuangan Keluarga Dengan Dua Anak

Keuangan adalah hal yang paling vital ketika Anda sudah berumah tangga. Sebab, bukan hanya kelangsungan hidup diri sendiri saja yang akan Anda urus, namun juga pasangan. Beda lagi saat Anda juga memiliki buah hati. Kehadiran anak dalam keluarga membawa perasaan bahagia tersendiri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Baik anak pertama ataupun kedua, rasanya apapun ingin Anda lakukan untuk membuat mereka terpenuhi secara materil. Mulai dari kontrol kesehatan di rumah sakit ternama, membeli perlengkapan bermerk, serta gaji baby sitter yang mahal karena tak mungkin merawat dua anak sekaligus tanpa bantuan. Boleh saja memberikan segala hal yang terbaik bagi kedua anak tercinta. Akan tetapi, mengatur keuangan sebaik-baiknya tetap harus Anda lakukan. Tujuannya agar semua kebutuhan terpenuhi tanpa kurang sedikitpun. 1. Catat Pengeluaran Dalam Sebulan. Petama, mulai dengan cara yang paling sederhana seperti mencatat pengeluaran dalam sebulan. Baik kecil ataupun besar, wajib huku

Mana Yang Lebih Baik, Asuransi Atas Nama Anak Atau Orang Tua?

Tak jarang beberapa dari kita memilih untuk melindungi anak dengan membelikan polis asuransi atas nama anak. Lantas, apakah menjadikan anak sebagai Tertanggung atau Pemegang Polis adalah pilihan yang tepat? Secara umum, siapa saja bisa menjadi Tertanggung atau pemegang polis dalam Asuransi termasuk anak kita sendiri. Namun, untuk menentukan apa yang tepat tergantung dari tujuan dan jenis Asuransi yang akan dibeli. Terlebih dahulu yang perlu kita ketahui adalah, tujuan dari kita membelikan Asuransi untuk anak kita. Apakah untuk melindungi anak kita dari risiko terkena penyakit termasuk penyakit kritis, atau bahkan untuk tujuan jangka panjang seperti meninggalkan warisan saat terjadi risiko sakit, cacat bahkan meninggal dunia pada orang tuanya, atau juga untuk keperluan lainnya seperti pendidikan. Dengan mengetahui tujuannya, maka kita dapat menentukan status anak dalam polis asuransi. Apabila tujuan kita agar anak kita dapat terlindungi dari risiko penyakit, maka yang tepat kita m

It’s not just how to making money, it’s about protecting your wealth

Secara statistik, kebanyakan orang akan mengalami penyakit kritis sebelum meninggal. Penyakit kritis yang paling sering terjadi adalah jantung, stroke, kanker, ginjal, dan koma. Bilamana terjadi salah satu penyakit kritis diatas , maka kita tidak pernah bisa menduga berapa lama penyakit tersebut akan diderita, sementara income mendadak terhenti karena tidak mampu lagi mampu bekerja. Tentu masalah kan? Tidak dapat dipungkiri , biaya pengobatan untuk penyakit kritis sangat besar, paling tidak ratusan juta rupiah baik untuk operasi maupun biaya pengobatan yang terus menerus harus dikeluarkan selama sakit. Sebab itu, ketika terkena penyakit kritis bisa berdampak serius pada kestabilan finansial keluarga. Bahkan menurut hasil survey kompas, 85% pasien kanker keluarganya mengalami bencana keuangan. Tekanan finansial yang dihadapi oleh penderita penyakit kritis bisa dikurangi dengan mengikuti program asuransi sakit kritis. Dengan dukungan finansial dari lembaga asuransi, nasabah bisa

Mengenal Asuransi Syariah

Menurut Dewan Syariah Nasional, asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Dalam asuransi syariah, diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta akan menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim jika ada peserta yang mengalami musibah. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa, di dalam asuransi syariah, peranan dari perusahaan asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah dana yang diterima saja. selain tujuan ibadah, asuransi syariah punya keunggulan yang membuatnya terbaik dibandingkan konvensional, yaitu (1) tambahan uang dari pembagian surplus keuntungan dan (2) asuransi kesehatan syariah. Perlu dicatat pembagian surplus keuntungan adalah tamba