“Cash is the king”. Ungkapan “uang tunai adalah raja” semakin sering terdengar semenjak dunia terperangkap pandemi COVID-19, sembilan bulan terakhir. Pandemi ini sudah menyeret perekonomian global ke jurang krisis. Di tengah situasi perekonomian yang membuat degup jantung berdetak lebih cepat akibat rasa cemas, kebutuhan kita untuk merasa aman menjadi semakin tinggi. Memiliki uang tunai adalah salah satu cara menciptakan rasa aman itu. Saat terjadi krisis ekonomi, nilai aset yang kita miliki bisa dengan mudah turun. Untuk mempersiapkan diri dari nilai aset keuangan yang sewaktu-waktu bisa longsor, keberadaan uang tunai penting diutamakan saat ini. BACA JUGA : PENTINGNYA MEMILIKI ASURANSI KESEHATAN DIMASA PANDEMI Alasan Pentingnya Memiliki Uang Tunai 1. Dana tunai adalah sumber likuiditas utama Kamu mungkin memiliki berbagai jenis aset berbentuk saham, reksa dana, obligasi atau aset riil seperti properti, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya yang bisa kamu uangkan ketika suatu sa
Bagi orang Indonesia, ketika divonis terkena kanker kadang-kadang hal yang pertama ditakuti bukan masalah sembuh atau tidaknya. Tetapi justru apakah mereka memiliki uang yang cukup untuk mengobati penyakitnya. Bukan rahasia umum kalau biaya pengobatan penyakit berbahaya ini sangat mahal. Minimal dana yang disiapkan mencapai Rp 100 juta per bulan. Tentu saja, besaran biaya tersebut terbilang fantastis. Ada beberapa pengobatan kanker yang besaran biayanya paling menguras saldo rekening. Apa aja pengobatan-pengobatan tersebut? 1. Kemoterapi. Pengobatan kanker yang satu ini menjadi salah satu yang paling populer, dan bisa diandalkan. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang diracik khusus untuk membunuh sel-sel kanker. Lantas, berapa besaran biaya buat melakukan kemoterapi ini? Buat sekali kemoterapi, biaya yang harus dikeluarkan rata-rata mencapai Rp 2 juta. Karena kemoterapi idealnya dilakukan 4 – 12 kali, total biaya pengobatan ini mencapa